Bila Anda kaget mendengar gerakan yang mewajarkan wanita untuk tidak memakai pembalut, tampon atau alat sejenisnya ketika menstruasi, ya, gerakan tersebut benar-benar ada. Gerakan itu disebut free-bleeding.
Apa itu Free-Bleeding?
Sebuah fenomena baru bernama gerakan free-bleeding tengah menjadi perbincangan hangat di Internet.
Bagi Anda yang belum tahu, gerakan free-bleeding adalah sebuah komunitas para wanita yang memilih untuk tidak menggunakan alat penampung darah.
Alat-alat penampung darah mens tersebut termasuk pembalut, tampon, dan lainnya saat menstruasi dan lebih memilih untuk bocor ketika datang bulan dan membiarkan darah mengalir secara natural, meskipun di tempat umum.
Jadi, meskipun terdengar agak aneh, namun ternyata tren gerakan ini menggugah banyak wanita, lho.
Setidaknya, ada sekitar ribuan wanita di media sosial yang memotret dirinya saat menstruasi lengkap dengan darah yang tembus di kasur, baju, celana, dan bahkan ketika mereka di tempat umum.
Sebenarnya, gerakan ini awalnya dilakukan atas bentuk protes terhadap penetapan pajak pembalut dan tampon serta produk sejenis lainnya di US.
Para wanita ini menganggap bahwa pajak tersebut tidak adil dan memilih untuk membentuk gerakan free-bleeding karena saat ini produk-produk tersebut dianggap sebagai barang mewah, dan wanita dari kalangan ekonomi menengah ke bawah kesulitan untuk membelinya.
Faktor lainnya terkait dengan lingkungan. Sebuah laporan menyatakan bahwa seorang wanita di US membuang setidaknya 3kg produk sanitasi menstruasi dalam satu tahun.
Banyak yang menganggap bahwa jumlah itu sangat tidak sehat untuk lingkungan dan dibutuhkan produk terbaru yang lebih ramah lingkungan.
Apakah Free-Bleeding Tidak Sehat?
Terdapat dua pendapat mengenai hal ini. Sebagian dari mereka membandingkan free-bleeding dengan menyusui di tempat umum. Menurut mereka, praktik tersebut tentunya wajar dan merupakan fungsi alami tubuh.
Namun, sebagian yang lain menyatakan bahwa mereka lebih nyaman ketika menggunakan pembalut atau tampon atau kain seperti celana kain khusus datang bulan saat menstruasi.
Banyak wanita yang tidak menerapkan free-bleeding setiap saat, hanya saat mereka tidur atau sedang di rumah saja atau saat mereka haid sedikit.
Sebagian lainnya berpandangan bahwa meskipun kedua pendapat sebelumnya adalah terkait dengan bagian alami dari kehidupan wanita, namun ternyata itu tidak selamanya sehat.
Menurut mereka, wanita harus menjalani menstruasi namun faktor kesehatan dan higenitas juga sangat penting diperhatikan. Para pakar kesehatan mengatakan bahwa tidak ada alasan medis untuk melakukan free-bleeding.
Isu yang berkembang lebih kepada isu lingkungan. Noda darah dapat terkena pakaian dan benda lainnya yang meninggalkan noda yang sulit dibersihkan.
Selain itu, ketika bersentuhan dengan udara, darah dapat menyebabkan bau tidak sedap meskipun volume haid sedikit. Oleh karena itu, saat menstruasi wanita disarankan untuk lebih sering mengganti pakaiannya.
Bagaimana Budaya Memandang Free-Bleeding?
Budaya yang berbeda memandang free-bleeding yang berbeda pula. Beberapa budaya menganggap wanita yang menstruasi sebagai sesuatu yang suci namun juga powerful.
Budaya lainnya memandang free-bleeding sebagai sesuatu yang tidak sehat dan memalukan. Â Ada beberapa budaya yang menganggap bahwa darah wanita adalah sesuatu yang suci, mistis, dan dapat digunakan untuk mengusir badai, hujan dan kilat.
Pada beberapa negara seperti di Nepal memandang menstruasi sebagai sesuatu yang “haram. Ketika wanita sedang menstruasi, mereka akan tidur di gubuk khusus selama menstruasi.
Di India, ada beberapa daerah yang melarang wanita untuk memasak ketika menstruasi karena diyakini bahwa darah mereka akan mencemari makanan.
Akan tetapi, di Ghana, ketika perempuan menstruasi maka mereka akan beristirahat di bawah payung seremonial dekoratif.
Keluarganya akan memperlakukan wanita tersebut sebagai bangsawan, menawarkan mereka hadiah dan memberi mereka penghormatan.
Apakah Benar-benar Ada Yoga Free-Bleeding?
Sebagai bagian dari gerakan free-bleeding adalah yoga free-bleeding. Wanita di seluruh dunia melakukannya dengan tujuan menghormati wanita yang sedang mengalami menstruasi dan mereka yang tidak dapat menstruasi.
Wanita yang melakukan yoga free-bleeding tidak malu melakukannya meskipun bocor ketika datang bulan. Mereka juga tidak mengharuskan wanita lainnya untuk mengikuti mereka.
Mereka melakukan aktivitas yoga free-bleeding dengan menggunakan celana yoga. Yoga ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai menstruasi pada wanita.
Gerakan ini bertujuan untuk mengedukasi anak-anak bahwa menstruasi bisa jadi sebagai hadiah dan juga ketidaknyamanan, namun bukanlah hal yang perlu disembunyikan.
Mereka meyakinkan bahwa wanita seharusnya tidak takut untuk berbicara mengenai tampon atau pembalut atau hal-hal lainnya, termasuk saat tembus atau bocor.
Produk Free-Bleeding
Untuk merespon gerakan free-bleeding, banyak perusahaan telah mengeluarkan produk-produk free-bleeding.
Salah satunya seperti celana kain khusus datang bulan yang dapat digunakan kembali, mudah dicuci dan kekuatannya hampir setara dengan menggunakan dua tampon atau pembalut
Alternatif lainnya adalah dengan menggunakan menstrual cup. Sebuah cup kecil dan fleksibel yang dimasukkan ke dalam vagina saat menstruasi. Menstrual cup terbuat dari silikon medis yang aman digunakan.
Produk-produk ini bertujuan untuk mendukung wanita di gerakan free-bleeding dan membuat pengalaman tersebut menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.