7 Mitos Salah Tentang Protein

Protein merupakan salah satu zat bermanfaat bagi tubuh yang dapat membantu pemeliharaan dan pertumbuhan otot. Apakah Anda percaya mitos bahwa mengonsumsi banyak protein adalah cara menurunkan berat badan yang tepat? Tahukah Anda mitos protein lainnya?

7 Mitos Salah Tentang Protein

SAAT ini, banyak orang lebih memerhatikan kebutuhan protein harian mereka dengan berbagai alasan di antaranya mereka ingin menaikkan dan menurunkan berat badan serta pembentukan massa otot.

Namun, masih banyak orang yang percaya beberapa mitos protein yang berkembang di lingkungan masyarakat. Berikut 7 mitos salah tentang protein yang dipercaya hingga saat ini:

1. Mengonsumsi Banyak Protein Tidak Baik untuk Ginjal

Mengonsumsi protein tidak akan merusak ginjal. Jika Anda memiliki ginjal yang sehat, Anda tetap dapat mengonsumsi banyak protein tanpa perlu mengkhawatirkan kerusakan pada ginjal.

Faktanya, konsumsi protein yang berlebihan akan merusak ginjal jika tidak diiringi dengan olahraga dan minum air putih yang cukup sebanyak 8 gelas sehari.

2. Kebutuhan Protein Harian Seseorang, 0.8 Gram per Kilogram Berat Badan

Anda mungkin pernah mendengar bahwa kebutuhan protein harian seseorang adalah 0.8 gram per kilogram berat badan. Jadi jika berat badan Anda 50 kilogram, maka protein yang dibutuhkan adalah 40 gram.  

Faktanya, angka tersebut merupakan angka minimum bagi orang sehat dan tidak melakukan banyak aktivitas. Kebutuhan protein setiap orang berbeda-beda tergantung pada aktivitas yang mereka lakukan setiap hari.

Setidaknya Anda harus mengonsumsi 1.4 hingga 2 gram per kilogram berat badan per hari untuk memenuhi kebutuhan protein harian Anda.

3. Quinoa Adalah Makanan yang Mengandung Protein Tinggi

Quinoa adalah biji-bijian yang dapat dimakan, berasal dari tanaman Chenopodium Quinoa. Tanaman ini telah tumbuh sejak kurang lebih 5000 tahun lalu. Tanaman ini berasal dari daerah Andean (Pegunungan Andes) Peru, Ekuador, Bolivia, dan Kolombia.

Terdapat beberapa jenis quinoa yang dikembangbiakkan di dunia, di antaranya quinoa berwarna putih, merah, cokelat, dan hitam. Quinoa yang dijual di Indonesia biasanya quinoa berwarna putih dan merah.

Quinoa mulai dikenal sebagai makanan kaya akan gizi khususnya protein. Faktanya, kandungan protein pada quinoa masih lebih rendah dibandingkan kandungan protein pada makanan lainnya.

Quinoa mengandung 8 gram protein per cangkir sedangkan gandum mengandung 10 gram protein per cangkir, tahu mengandung 10 gram protein per ½ cangkir, dan buncis mengandung 20 gram protein per ½ cangkir.

Tidak ada yang salah dengan mengonsumsi quinoa, namun jangan jadikan quinoa sebagai satu-satunya sumber protein saat makan. Anda sebaiknya mengonsumsi makanan sumber protein lainnya.

Lihat juga produk susu penambah berat badan di AsmaraKu

4. Kaldu Tulang Dapat Menguatkan Rambut dan Kuku

Kolagen adalah zat yang tersusun atas protein. Dalam tubuh manusia, kolagen menjadi komponen penyusun bagian di antaranya bagian rambut dan kuku. Sama halnya dengan protein lainnya, kolagen terdiri atas susunan asam amino.

Sebagian besar orang percaya bahwa mengonsumsi kaldu tulang yang mengandung tinggi kolagen dapat menguatkan rambut dan kuku.

Faktanya, kandungan kolagen pada kaldu tulang tidak hanya bermanfaat untuk bagian rambut dan kuku. Kolagen akan dipecah dalam tubuh sama seperti protein lainnya, lalu disebar ke seluruh bagian tubuh tidak hanya pada bagian rambut dan kuku.

Baca juga : Cara Sehat Untuk Menambah Massa Otot

5. Mengonsumsi Protein Shake Setelah Berolahraga Dapat Membentuk Masa Otot

Protein shake adalah minuman olahraga yang terbuat dari bubuk protein yang dicampur dengan air, susu, jus buah, yogurt, atau es krim. Banyak orang percaya bahwa mengonsumsi protein shake setelah berolahraga dapat membentuk massa otot.

Selain itu, Anda mungkin pernah mendengar bahwa Anda memiliki waktu sekitar 30 menit sampai satu jam setelah berolahraga untuk mengonsumsi protein shake untuk pembentukan masa otot.

Faktanya, protein shake tidak ada kaitannya dengan pembentukan massa otot. Jika Anda mengonsumsi protein shake lalu makan, maka Anda telah mengonsumsi banyak kalori.

Tips diet pertama jika Anda ingin membentuk massa otot adalah melakukan olahraga secara teratur. Tips diet selanjutnya adalah mengonsumsi makanan sehat yang kaya akan nutrisi bagi tubuh. Tips diet terakhir adalah mengonsumsi suplemen fitnes.

Baca juga : Tips Memilih Protein Powder yang Sesuai dengan Tubuh Anda

6. Protein Hewani Lebih Baik Dari Protein Nabati

Protein hewani mengandung 20 asam amino yang berarti ia memiliki kandungan asam amino lebih besar dibandingkan kandungan asam amino pada protein. Namun, bukan berarti Anda tidak membutuhkan protein nabati.

Faktanya, tidak ada makanan sumber protein hewani maupun nabati yang memiliki kandungan asam amino yang lengkap sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia, sehingga disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat yang mengandung protein hewani dan nabati secara bersamaan untuk saling melengkapi misalnya mengonsumsi kacang, nasi, dan telur.

Baca juga : 10 Makanan Sumber Protein yang Ada di Sekitar Kita

7. Mengonsumsi Banyak Protein Dapat Menurunkan Berat Badan

Mengonsumsi banyak protein dapat memberikan rasa kenyang lebih lama sehingga banyak orang percaya bahwa mengonsumsi banyak protein tidak akan menyebabkan kegemukan.

Lihat juga koleksi produk penurun berat badan di AsmaraKu

Faktanya, mengonsumsi banyak protein juga dapat menyebabkan kegemukan jika tidak diimbangi dengan pola hidup sehat dan olahraga teratur. Cara menurunkan berat badan yang benar adalah melakukan pola hidup sehat, mengonsumsi makanan sehat yang kaya akan nutrisi bagi tubuh dan olahraga teratur.

Kembali ke blog

Tulis komentar

Ingat, komentar perlu disetujui sebelum dipublikasikan.

Produk Rekomendasi

Tutup

Artikel terkait