Seringkali gairah seksual yang berlebih membuat ritme pada hubungan intim menjadi lebih intens hingga akhirnya menyebabkan Vagina sakit. Tapi, apakah hal tersebut wajar terjadi setiap kali bercinta? Atau ada faktor lain yang menyebabkan Miss V nyeri setelah bercinta?Â
MESKIPUN nikmat, tidak dapat dipungkiri seks kadang terasa menyakitkan. Bagi Anda para wanita, pasti pernah merasakan nyeri pada bagian intim selama dan sesudah berhubungan intim. Hal tersebut selain menyakitkan juga dapat menurunkan gairah bercinta.
Jika hal tersebut terus terjadi, apakah kondisi itu normal atau tidak? Dan apakah setiap sesi bercinta pasti menyebabkan vagina terasa sakit? Untuk menjawab semua itu, simak enam penyebab vagina nyeri setelah bercinta berikut ini.Â
1. Anda tidak cukup pelumas
Salah satu penyebab paling umum dari rasa sakit selama atau setelah hubungan intim adalah pelumas yang tidak cukup. Umumnya, setiap orang memiliki cairan pelumas alami masing-masing, namun ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang kekurangan pelumas seperti usia, menopause, pil kontrasepsi atau obat-obatan yang dikonsumsi.
Jika Anda memiliki vagina yang kering atau kekurangan pelumas, cobalah untuk memakai pelumas yang dapat dibeli di toko. Gunakan pelumas kondom ketika foreplay, penetrasi dan bahkan setelah hubungan seks. Ini akan membuat Anda terhindar dari luka kecil yang mungkin terjadi. Pilihlan pelumas yang tidak mengandung alkohol dan berbahan dasar air.Â
Vivo Lubricant H2O Lube, Rp 35.900,- ; Beli di sini
2.Berhubungan seks terlalu kasar atau cepat
Gesekan memang bisa menjadi terasa sangat hebat dan mendongkrak gairah seksual. Tapi gesekan yang terlalu banyak juga dapat menyebabkan beberapa ketidaknyamanan serius, yang berarti mungkin Anda tidak mendapat cukup pelumas.
Jika vulva Anda benar-benar sakit atau bengkak setelah berhubungan seks, coba memasukkan satu atau dua batu es di lap tebal atau di dalam kantong plastik, setelah itu kompres selama 10-15 menit saja.
Jangan menaruh es di dalam vagina karena justru akan mengiritasi lebih banyak. Sekali lagi, berikan waktu, dan bicarakan dengan dokter jika rasa sakitnya tidak hilang dalam beberapa hari.
Ketika akan berhubungan kembali, pastikan vagina Anda terlubrikasi, baik dengan cara memperpanjang waktu foreplay atau sediakan pelumas dan gunakan kapanpun Anda merasa butuh pelumas lebih. Lebih baik sedikit meluangkan waktu ketimbang merasa sakit setelah hubungan intim.
3. Anda Sensitif Terhadap Lateks
Beberapa orang alergi atau sensitif terhadap lateks. Jika Anda salah satu dari orang-orang ini maka hindari penggunaan kondom berbahan lateks. Ada banyak pilihan kondom di luar sana yang terbuat dari bahan lain seperti polyurethane dan berbahan alami.
Meskipun demikian, kondom berbahan polyurethane juga memiliki risiko seperti mudah robek dan lepas, sedangkan kondom wanita meskipun bebas lateks tetapi tidak terlalu efektif untuk mencegah kehamilan.Â
Konsultasikan dengan ginekolog anda soal kontrasepsi atau jenis kondom lain yang tepat digunakan atau mungkin coba alat kontrasepsi lain yang dapat bekerja untuk Anda dan pasangan.
Baca juga: Vagina Kering Pertanda Impotensi pada Wanita?Â
4. Anda Terkena Infeksi
Jika mengalami rasa tidak nyaman yang melampaui sedikit rasa sakit, seperti gatal, terbakar, atau keluar cairah dari vagina yang tidak normal, Anda mungkin terkena infeksi. Infeksi ini bisa berupa infeksi ragi, vaginosis bakteri, Iinfeksi menular seksual, atau sesuatu yang lain sama sekali, dan tindakan terbaik adalah berbicara dengan ginekolog Anda.
Metode pencegahan akan sangat bervariasi tergantung pada jenis infeksi, sehingga bicarakan dengan ginekolog Anda untuk mendapatkan saran spesifik mengenai langkah-langkah apa yang dapat dilakukan untuk mencegahnya di kemudian hari.
5. Pasangan Anda memiliki ukuran yang besar
Jika penis atau tangan pasangan Anda besar, maka mungkin saja penetrasi yang dilakukannya tanpa sengaja akan menyentuh serviks Anda. Akibatnya, Anda akan merasakan perasaan tidak nyaman, seperti kram pada menstruasi.
Untuk mengatasinya, cobalah untuk melakukan foreplay lebih lama karena vagina Anda memiliki kemampuan untuk berubah menjadi lebih lebar, lebih panjang dan elastis ketika gairah seksual anda terangsang.
Jika memang sudah terlanjur sakit, cobalah untuk berendam di air hangat atau minum obat penghilang nyeri. Biasanya nyeri tidak bertahan lama dan akan hilang dalam beberapa jam.
Durex Kondom Pleasuremax, Rp 19.800,- ; Beli di sini
6. Anda Memiliki Kondisi Medis Tertentu
Jika mengalami nyeri persisten selama atau setelah hubungan intim, Anda mungkin memiliki kondisi medis tertentu seperti endometriosis atau fibroid uterus. Dan jika memang demikian, cobalah berkonsultasi dengan ginekolog Anda.
Bicaralah dengan ginekolog Anda tentang cara terbaik untuk meminimalkan rasa sakit saat bersenggama. Tergantung pada kondisi Anda, biasanya dokter akan menyarankan beberapa posisi seks yang mungkin lebih nyaman serta alternatif pengobatan lain.Â
Sumber:
6 Reasons Your Vagina Feels Sore After Sex and What to Do About It. https://www.self.com/story/sore-vagina-after-sex. Dilansir dari 29 Januari 2018.