Kerontokan rambut memang sesuatu yang dialami hampir setiap orang, karenanya tidak banyak yang terlalu memusingkannya. Namun, jika kerontokan rambut terjadi secara sigifikan pada masa kehamilan, Anda memang harus mempertanyakan kondisi tersebut.
RAMBUT rontok saat hamil, apakah wajar? Sebelumnya, perlu diketahui bahwa baik pria maupun wanita selalu mengalami kerontokan 50-100 helai rambut setiap harinya. Apapun kondisinya, kerontokan rambut pasti dialami oleh setiap orang.Â
Selama kehamilan, kadar estrogen di dalam tubuh akan meningkat sehingga berimbas pada lambatnya siklus pelepasan folikel rambut secara alami. Akibatnya, wanita hamil akan mengalami kerontokan rambut yang lebih banyak.
Namun, tidak semua wanita hamil akan mengalami kerontokan rambut lebih banyak daripada biasanya. Selain peningkatan estrogen, ketahui juga penyebab wanita hamil rambut rontok lainnya di bawah ini:
1. Perubahan Hormon
Kondisi hamil rambut rontok bisa terjadi karena stres. Pada trimester pertama kehamilan, tubuh akan mengalami stres karena perubahan hormon di dalam tubuh. Stres yang dialami oleh wanita hamil ini mempengaruhi siklus hidup rambut.
Secara tidak langsung, rambut akan memasuki fase telogen atau ‘istirahat’. Jika orang normal bisa kehilangan 100 helai rambut per hari, wanita hamil dapat mengalami kerontokan 300 helai rambut per hari.
Baca juga:Â 5 Tanda Hormon Anda Bergejolak Dalam Tubuh Anda
2. Kondisi Kesehatan
Rambut rontok saat hamil juga bisa dipengaruhi oleh kondisi kesehatan wanita hamil itu sendiri. Apabila Anda stres pada masa kehamilan Anda, bukan tidak mungkin Anda mengalami telogen efluvium (rambut rontok akibat stres).
3. Gangguan Tiroid
Gangguan tiroid seperti hipertiroidisme (terlalu banyak hormon tiroid) dan hipotiroidisme (hormon tiroid terlalu sedikit) cukup sulit dideteksi pada saat kehamilan.
Akan tetapi, kondisi yang paling rentan dialami oleh wanita hamil adalah hipotiroidisme. Salah satu gejala hipotiroidisme adalah rambut rontok.
Selain rambut rontok, gejala hipotiroidisme lainnya dapat berupa kram otot, sembelit, dan mudah lelah. Tak hanya saat hamil saja, setelah bersalin pun wanita juga berisiko mengalami gangguan tiroid.
4. Kekurangan Zat Besi
Zat besi berkaitan dengan produksi sel darah merah, dan wanita hamil juga bisa mengalaminya. Kekurangan zat besi akan menurunkan produksi sel darah merah untuk dialirkan ke seluruh bagian tubuh.Â
Jika sel darah merah tidak berhasil dialirkan ke seluruh bagian tubuh, wanita hamil rentan mengalami kerontokan rambut, sesak napas, detak jantung tidak teratur, dan kelelahan akut.
5. Trauma atau Kerusakan Rambut
Tidak selamanya penyebab rambut rontok saat hamil berkaitan dengan kehamilan itu sendiri. Terkadang rambut Anda memang sudah mengalami trauma atau kerusakan rambut pasca penataan rambut sebelum hamil.
Kerusakan yang dialami rambut bisa disebabkan oleh paparan suhu panas saat menata rambut, proses styling dengan bahan kimia yang keras, dan masih banyak lagi.
Baca juga:Â Kembalikan Rambut Rusak dengan 3 Cara Ini!
Selama kerontokan yang Anda alami masih dalam batas wajar, Anda tidak perlu melakukan tindakan lebih lanjut. Namun, jika kerontokan rambut mulai mengkhawatirkan, cobalah untuk membicarakan masalah ini pada dokter kandungan Anda.