Saat hamil, kondisi wanita memang lebih rapuh sehingga banyak yang mengatakan mereka tidak bisa melakukan hubungan intim dengan pasangannya. Tapi benarkah demikian?Â
SAAT hamil, kondisi wanita memang lebih rentan dan harus dijaga sebaik mungkin agar janin di dalamnya tidak terluka. Karena hal itu, berbagai aktivitas juga ikut terbatas, salah satunya aktivitas bercinta.Â
Memang banyak mitos yang menyebutkan bercinta saat hamil memiliki dampak kurang baik pada janin. Tapi faktanya ketika hamil, Anda dan pasangan tetap dapat melakukan hubungan intim kok. Namun memang Anda tidak bisa sembarangan mencoba berbagai posisi seks.
Tidak hanya itu, nyatanya masih juga banyak mitos seks saat hamil yang masih banyak dipertanyakan kebenarannya. Apa saja? Simak penjelasannya berikut
1. Seks Saat Hamil dapat Menyakiti Janin
Sebagian pria memiliki kekhawatiran bahwa melakukan hubungan intim saat istrinya hamil bisa menyakiti janin. Banyak yang mempercayai mitos tersebut, namun nyatanya tidak benar ya.Â
Ketika penetrasi jarak antara Mr. P dengan kepala bayi memang hanya beberapa sentimeter saja. Akan tetapi, tubuh bayi dilindungi dengan cairan ketuban dan otot-otot rahim yang cukup tebal.
Bayi di dalam kandungan akan dibungkus dengan cairan ketuban layaknya kepompong. Jangankan Mr. P, sperma saja tidak bisa menembus rahim dan mengenai janin.
Madu Ibu Hamil, Rp 65.000,- ; Beli di sini
2. Libido Wanita Hamil Menurun
Saat hamil, wanita memang menjadi lebih moody dan memberikan pengaruh terhadap kehidupan seksualnya. Namun, tidak semua wanita mengalami hal ini.
Perubahan hormon saat kehamilan justru dapat meningkatkan gairah bercinta wanita. Bahkan, wanita hamil bisa merasa lebih seksi. Jadi, menurun atau meningkatknya libido saat hamil tergantung pada individu masing-masing ya.
3. Seks Oral Berbahaya
Salah satu mitos seks saat hamil yang dipercaya sampai saat ini adalah peringatan mengenai bahaya seks oral saat hamil. Konon, seks oral dapat menularkan infeksi dan membahayakan keselamatan janin.
Fakta sebenarnya, wanita hamil yang melakukan seks oral pada suaminya tidak akan terinfeksi asalkan suaminya sehat dan tidak terinfeksi penyakit menular seksual.
Di samping itu, ada juga mitos mengenai pria yang meniup Miss V wanita hamil dapat menyebabkan embolisme udara (gangguan pembuluh darah) yang dapat membahayakan nyawa janin.
Namun faktanya, untuk membentuk emboli, udara yang ditiupkan harus sangat kencang dan hal itu tentu sangat sulit terjadi jika dilakukan dengan tiupan biasa.
4. Kontraksi Saat Orgasme Dapat Menyebabkan Keguguran
Orgasme bisa dikatakan adalah pencapaian utama yang ingin diperoleh ketika Anda dan pasangan melakukan hubungan intim. Bahkan, orgasme juga bisa menjadi penanda kepuasan.
Namun, benarkah kontraksi yang terjadi pada saat orgasme bisa menyebabkan keguguran? Jawabannya adalah tidak. Kontraksi yang terjadi selama atau setelah orgasme adalah jenis kontraksi ringan yang tidak berdampak pada keguguran.
Kontraksi ringan tersebut sangat berbeda dengan kontraksi menjelang persalinan karena terasa lebih menyakitkan dan terjadi secara berkala.
Herbilogy Breastfeeding Tea, Rp 58.000,- ; Beli di sini
5. Janin Mengetahui Aktivitas Seksual Anda
Saat berada di dalam kandungan, mungkin saja orang tua Anda melakukan hubungan intim, tapi toh Anda tidak mengingatnya sama sekali bukan? Janin mengetahui gerakan dan suara yang ditimbulkan tetapi janin tidak akan memahami hal tersebut.
Jadi bercinta pada saat hamil tidak mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis janin ya. Karena itu, tidak perlu mempercayai mitos ini dan jangan takut untuk bercinta saat hamil karena hal tersebut tidak akan dipahami oleh janin Anda.
Sejumlah mitos seks saat hamil yang kami sebutkan di atas adalah sebagian besar dari mitos kehamilan yang beredar di masyarakat.
Sebagai netizen yang cerdas, Anda sebaiknya tidak mempercayai mitos-mitos yang beredar sebelum mencari kebenarannya terlebih dahulu.
Jangan abaikan gairah bercinta Anda dan pasangan saat hamil, lakukan saja hubungan intim yang perlahan tapi pasti untuk menjaga kesehatan janin dan diri Anda sendiri.