5 Langkah Efektif Cegah Lemah Syahwat

Lemah syahwat dapat menjadi penyebab kekhawatiran kebanyakan pria. Namun masih banyak yang belum mengetahui penyebab yang memicu hal tersebut.

PRIA yang sehat secara seksual dapat ereksi tanpa terganggu apapun. Ketika usia mulai mencapai 50 tahun, ereksi bisa saja berubah menjadi lambat dan membutuhkan stimulus tambahan. 

Masalahnya, masih banyak yang tidak tahu bahwa hal-hal tersebut dapat dicegah. Walaupun kini banyak suplemen vitalitas yang dijual, beberapa diantaranya dapat memberi efek samping.

Maka dari itu, hal yang paling aman dilakukan adalah mencegah tanda-tanda lemah syahwat dan tidak bergantung pada obat kuat seperti tips-tips berikut ini.

1. Olahraga

Kebiasaan baik yang memiliki hubungan jelas dengan vitalitas seksual adalah olahraga. Penelitian menyebutkan bahwa pria yang membakar 200 kalori tiap harinya memiliki kemungkinan jauh lebih rendah mengalami impoten dibanding yang tidak berolahraga.

Namun, perlu diingat tidak semua olahraga dapat mengurangi potensi impotensi atau disfungsi ereksi. Mengendarai sepeda malah dapat meningkatkan kemungkinan impotensi dua kali lipat dari pria pada umumnya.

Ini diperkirakan karena kompresi syaraf dan darah yang tersendat di area penis karena tempat duduk sepeda.

2. Hindari Pola Hidup Tidak Sehat

Agar penis dapat ereksi, dibutuhkan berbagai faktor fisik serta psikis. Salah satu faktor fisik yang penting adalah kesehatan pembuluh darah arteri. Jika pembuluh darah ini terhambat, akan mempengaruhi fungsi ereksi penis.

Efek dari terhambatnya arteri mulai terlihat pada umur 40-50an. Cara untuk mencegah ini adalah dengan mengurangi lemak jahat dalam makanan, mengurangi berat badan, dan tidak merokok.

 

Baca Juga : 5 Masalah Seksual Pria yang Wajib Anda Tahu

 

3. Periksa Suplemen Kesehatan Pria Anda

Mengonsumsi obat atau suplemen kesehatan bisa jadi salah satu penyebab terjadinya lemah syahwat. Obat-obatan yang biasanya memiliki efek samping ini adalah obat untuk depresi, darah tinggi, psikosis, kecemasan, heartburn, suplemen untuk memperbesar penis dan obat kolestrol tinggi.

Selain obat-obatan, alkohol, steroid dan marijuana juga dapat mempengaruhi impotensi. Jadi sebisa mungkin, hindari obat-obatan yang bisa menyebabkan efek samping ini atau konsultasikan dengan dokter Anda untuk mengganti resep.

4. Pertimbangkan Metode Pengobatan Lain

Sudah banyak obat kuat pria atau suplemen kesehatan pria yang dijual di pasaran dengan berbagai merek seperti Cialis, Levitra, dan Viagra. Namun, obat-obatan tersebut tidak sesuai untuk digunakan semua orang.

Pengobatan lain untuk masalah ini adalah terapi, injeksi penis, pengobatan dan operasi. Lebih baik berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan pengobatan yang sesuai untuk Anda.

5. Memikirkan Cara Baru

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ereksi penis akan mulai mengalami perubahan saat memasuki usia 50 tahun. Ereksi akan melambat dan perlu dibantu dengan stimulus tambahan.

Ini bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan karena memang itu normal terjadi. Yang perlu dilakukan adalah untuk berkomunikasi dengan pasangan untuk stimulus atau foreplay yang tepat agar Anda berdua dapat dengan nyaman berhubungan seksual.

Kembali ke blog

Tulis komentar

Ingat, komentar perlu disetujui sebelum dipublikasikan.

Produk Rekomendasi

Tutup

Artikel terkait