Saat ini sudah banyak kosmetik berbahan dasar organik yang beredar di pasaran. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakannya, apa sajakah itu? Simak di artikel berikut!
KATA “natural” pada kecantikan sudah memiliki definisi yang luas. Setiap orang memiki definisinya masing-masing mengenai kecantikan natural atau alami.
Karena definisi yang masih sulit diterjemahkan ini membuat banyak brand kosmetik menggunakan istilah “natural” padahal mereka tidak menyediakan produk yang sesuai untuk sebuah produk perawatan kulit alami.
Oleh karena itu, jika Anda bingung memilihnya maka cobalah untuk memilih produk kecantikan atau kosmetik organik.
Perusahaan yang memiliki sertifikat label organik harus memenuhi beberapa persyaratan khusus untuk mendapatkan label “organik” pada produk kosmetiknya.
Menurut badan pengawas obat dan makanan, kosmetik didefinisikan sesuatu yang digosok, dituangkan, ditaburkan, disemprotkan, atau ditempelkan pada kulit manusia dengan tujuan untuk membersihkan, mempercantik, meningkatkan daya tarik, atau mengubah penampilan.
Seluruh produk yang beredar di pasaran harus sesuai dan menaati peraturan dari badan pengawas obat dan makanan, begitu pula dengan masalah labelnya.
Label kosmetik organik harus diberikan kepada perusahaan yang benar-benar mengutamakan bahan organik dan syarat lainnya yang harus dipenuhi. Jika Anda memilih untuk menggunakan kosmetik organik, berikut adalah 5 hal yang perlu Anda ketahui mengenai kosmetik organik!
1. Ada beberapa tahapan yang berbeda dalam kosmetik organik
Saat ini Anda mungkin menemukan kosmetik dan produk perawatan kulit alami yang berlabel organik. Namun Anda tidak dapat langsung mempercayainya karena label organik mungkin saja dipalsukan.
Ada beberapa cara memilih kosmetik alami yang perlu Anda ketahui. Label organik yang asli adalah dari badan pengawas obat dan makanan yang resmi bukan yang lain.
Pada produk organik setidaknya harus mengandung 95% bahan organik di dalamnya. Sisa 5% lainnya dapat menggunakan bahan non-organik namun tetap harus mendapatkan persetujuan dari pihak terkait.
Pada produk yang memiliki bahan organik sebesar 70% masih bisa disebut organik asalkan mendapatkan persetujuan dan tidak mengubah komposisi pada label yang menempel di produk.
Namun jika ada produk memiliki kurang dari 70% bahan organik dan mengatakan bahwa produknya organik maka itu dapat dipastikan palsu.
Baca juga: Keuntungan Menggunakan Produk Alami Indonesia
2. Harga kosmetik organik umumnya relatif lebih mahal
Untuk mendapatkan label organik dari pihak berwenang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun harga ini akan sesuai dengan kualitas produk yang lebih sehat dan aman dibandingkan dengan kosmetik yang lebih murah.
Label bukan untuk menipu konsumen karena demi mendapatkan label organik membutuhkan waktu lama dan ketelitian dalam memastikan bahwa produk kosmetik tersebut adalah benar-benar organik.
Itulah mengapa kosmetik organik lebih banyak diproduksi oleh perusahaan besar dibandingkan perusahaan kecil karena biayanya yang terlalu tinggi. Produk kosmetik organik yang direkomendasikan adalah produk Sebamed yang aman bagi kulit.
Belum lagi biaya bahan baku untuk membuat kosmetik organik juga mahal karena alami dan cenderung tidak tahan lama. Proses pembuatannya harus diawasi secara khusus dan harus terjaga kehigienisannya mulai dari awal produksi hingga finishing. Inilah mengapa harga kosmetik organik cukup mahal.
Dapatkan Sebamed Liquid Face & Body Wash Cleanser dengan harga sekitar Rp 140.000; Beli di sini.
3. Natural tidak sama dengan organik
Ukuran font yang sangat kecil dan minimnya pengetahuan mengenai komposisi pada produk perawatan kosmetik organik membuat sebagian besar orang tidak mengetahui bagaimana cara memilih kosmetik alami dan membedakan kosmetik yang natural, organik, dan lainnya.
Saat ini banyak perusahaan yang menyalahartikan kata organik, seperti metil paraben (bahan antijamur pada kosmetik) yang dianggap organik karena awalnya terbuat dari ekstrak daun busuk namun ternyata ini adalah bahan beracun.
Bahan organik harusnya terbuat dari bahan alami yang tetap menjadi bahan alami setelah mengalami pengolahan. Inilah sulitnya membuat kosmetik yang benar-benar organik. Apalagi saat ini banyak beredar bahan sintesis yang menyerupai bahan alami dan organik.
4. Anda dapat mendukung petani organik sambil merawat kulit
Menurut data, pertanian konvensional setidaknya menyumbang 40% emisi gas rumah kaca di Bumi lebih banyak dibandingkan dengan petani organik. Penggunaan kosmetik tidak hanya akan melindungi kulit namun Anda juga berpartisipasi dalam melindungi Bumi dari perubahan iklim yang berbahaya.
Menggunakan produk organik juga akan mempertahankan cadangan pangan di Bumi karena sistem pertanian secara organik, otomatis akan meningkatkan kapasitas dalam memperoleh, menyimpan, dan menggunakan air secara lebih efisien.
Ini adalah cara merawat wajah yang sangat cerdas karena Anda dapat memperbaiki dan membuat Bumi menjadi lebih baik sambil merawat kulit agar lebih sehat dan cantik.
Baca juga: 7 Tips Untuk Menghemat Budget Perawatan Wajah
5. Hasil dari bahan organik di kulit Anda sama seperti produk lainnya
Hanya karena ada kata “organik” bukan berarti bahwa produk kosmetik organik akan selalu aman bagi semua orang. Pada beberapa orang yang memiliki alergi pada beberapa jenis tumbuhan atau ektsrak hewani yang ada di dalam kosmetik organik.
Banyak kosmetik organik yang terbuat dari minyak esensial yang sangat baik untuk mencegah kanker namun itu tidak berati Anda dapat memberikannya pada bayi dan anak-anak.
Minyak esensial masih terlalu berat untuk diaplikasikan pada kulit bayi dan anak-anak yang masih sangat tipis. Oleh karena itu, selalu perhatikan label komposisi pada kosmetik organik apakah itu aman untuk Anda atau tidak.
Di sisi lain, Anda tidak perlu khawatir pada produk organik yang sudah mendapatkan label organik dari pihak terkait.
Cara merawat wajah dengan produk organik dapat dilakukan dengan menggunakan produk dari Sebamed seperti Sebamed Clear Face Cleansing Bar.
Dapatkan Sebamed Cleansing Bar 100gr dengan harga sekitar Rp 60.000; Beli di sini.
