Setelah melakukan permainan panas di ranjang, kebanyakan pasangan akan langsung tertidur akibat rasa lelah. Padahal ada beberapa hal penting yang harus Anda lakukan setelah bercinta untuk memastikan kebersihan organ intim.
MEMASTIKAN seks yang aman adalah hal yang tidak boleh dilupakan saat Anda secara aktif melakukannya. Hal itu bisa dilakukan dari memastikan tidak ada penularan penyakit seksual, sampai mencegah kehamilan yang mungkin belum direncanakan dengan pasangan.
Lalu cara apa yang bisa Anda lakukan untuk memastikan semua itu? Berikut beberapa hal penting yang harus Anda jadikan kebiasaan sebelum, atau setelah berhubungan seks:
1. Buang Air Kecil dalam 10 Menit Setelah Hubungan Seks
Buang air kecil merupakan salah satu cara menjaga organ intim tetap bersih. Sebenarnya, pendapat para ahli berbeda-beda tentang berapa lama Anda harus buang air kecil setelah melakukan hubungan intim.
Namun, pada dasarnya, alasan Anda harus segera ke toilet adalah untuk membuang bakteri yang mungkin berada dalam organ intim setelah hubungan seks. Â Jika Anda sampai tertidur, bakteri dapat menumpuk dan lama-lama menyebabkan infeksi saluran kencing atau urinary tract infections (UTI).
Meski terdengar seperti penyakit yang lebih mudah menyerang pria, namun ternyata wanita juga beresiko tinggi untuk mengalaminya. Karena tidak ada waktu tertentu untuk buang air kecil setelah hubungan seks, rentang waktu yang paling aman adalah 10 menit pertama setelah ejakulasi. Sehingga, Anda masih ada kesempatan berada di ranjang untuk sementara waktu sampai akhirnya harus pergi ke kamar kecil.
Billy Boy Kondom Fun Selection, Rp 58.000,- ; Beli di sini
2. Perhatikan Pendarahan
Beberapa orang berpikir bahwa rasa sakit normal dialami wanita saat melakukan hubungan intim. Kecuali Anda mengalami vaginismus, vulvodynia, atau penyakit lainnya, vagina tidak seharusnya sakit saat dilakukan penetrasi.
Untuk meyakinkan diri tentang kesehatan orang seksual, tiap kali ke kamar mandi, selalu sempatkan untuk memeriksa apakan ada pendarahan dari vagina Anda, terutama setelah melakukan hubungan seks.
Jika menyadari bahwa ada pendarahan konsisten, sesedikit apapun dari vagina setelah berhubungan intim, Anda harus menghabiskan lebih banyak waktu pada saat foreplay.
Alat bantu seks yang dapat Anda gunakan adalah pelumas, bahkan saat Anda merasa cairan vagina yang keluar saat terangsang sudah cukup. Dengan pelumas, risiko pendarahan karena gesekan dan robekan yang disebabkan penterasi dapat dikurangi secara signifikan.
3. Mandi Setelah Berhubungan Seks
Cara untuk menjaga organ intim lainnya adalah segera mandi setelah berhubungan seks. Saat mandi, bersihkan vulva dengan air hangat tanpa menggunakan sabun.
Penggunaan sabun, terutama bukan sabun khusus untuk membersihkan organ intim malah dapat menyebabkan iritasi. Sebenarnya, Anda tidak perlu langsung mandi untuk membersihkan organ seksual setelah melakukan seks sebelum tidur.
Namun hal ini dilakukan untuk menghilangkan sisa-sisa lubricant yang mungkin masih menempel agar organ intim tidak mengalami iritasi. Mandi setelah bercinta juga bisa membuat Anda tidur lebih nyaman.
Sementara itu alternatif lain yang dapat digunakan untuk membersihkan diri adalah dengan tisu basah tanpa parfum, atau alkohol yang membuat iritasi. Jangan lupa juga untuk membersihkan area rambut kemaluan, dan bagian luar vulva.
Baca juga: Cara Berhubungan Seks Secara Kilat (Quickie)
4. Periksa Kondom Anda
Sebelum menggunakan kondom, periksa apakah ada lubang atau kerusakan lainnya. Bagian ini sangat penting karena selain menghindari kehamilan yang tidak direncanakan, kondom juga mencegah penularan penyakit seksual.
Selain memeriksa kerusakan perhatikan juga ukuran dari kondom yang akan digunakan. Ukuran kondom yang tidak sesuai selain membuat tidak nyaman, dapat beresiko untuk lepas saat melakukan hubungan intim dan tidak berfungsi dengan baik.
Durex Play Vibrations Ring, Rp 69.900,- ; Beli di sini
5. Cuci Sex Toys dengan Sabun dan Air
Jika Anda menggunakan sex toys atau alat bantu seks, jangan lupa untuk mencucinya. Alat bantu seks ini dapat mengumpulkan banyak bakteri, yang nantinya dapat menyebabkan vaginosis bakterialis (BV), atau penyakit vagina dimana banyak keluar cairan vagina berbau amis, juga infeksi jamur vagina.
Cara pembersihan yang paling mudah dilakukan adalah dengan sabun dan air. Namun untuk pembersihan yang lebih menyeluruh, selalu perhatikan petunjuk pembersihan yang biasanya tertera dalam box.Â