Merasa sakit ketika hubungan intim? Berhati-hatilah, mungkin saja Anda mengalami vaginismus. Apa sih sebenarnya vaginismus itu?
VAGINISMUS adalah gangguan otot di sekitar vagina berupa otot vagina yang menegang dengan sendirinya saat berhubungan intim.
Penyakit Miss V yang satu ini secara tidak langsung mempengaruhi gairah seks Anda karena Anda akan merasa tidak nyaman sehingga tidak menikmati hubungan intim bersama pasangan.
Ada 4 tipe vaginismus yang bisa dialami oleh wanita. Kenali 4 tipe vaginismus berikut ini beserta dengan tanda-tandanya.
Vaginismus Primer
Tipe vaginismus berikut ini biasa dialami oleh wanita yang baru pertama kali melakukan penetrasi vaginal. Pria akan merasa kesulitan memasukkan mr P ke dalam miss V karena si wanita tersebut seperti mengencangkan otot miss V, padahal si wanita tidak melakukannya.
Akibat pengencangan otot di sekitar vagina ini, penis tidak mampu memasuki saluran vagina. Tentu saja kondisi ini akan berdampak pada kehidupan seksual wanita jika terjadi terus menerus.
Rasa sakit yang dialami penderita vaginismus primer akan hilang dengan sendirinya ketika upaya memasukkan penis ke vagina dihentikan.
Vaginismus Sekunder
Jika vaginismus primer biasa dialami oleh wanita yang pertama kali berhubungan intim, vaginismus sekunder ini biasanya muncul pada wanita yang sebelumnya memiliki kehidupan seks yang normal. Bahkan, wanita yang tidak pernah memiliki riwayat vaginismus sebelumnya juga berpotensi mengalami kondisi ini.
Kemunculan vaginismus sekunder terbilang tiba-tiba dan biasanya dipicu oleh peristiwa tertentu seperti pengalaman traumatis, menopause, infeksi, persalinan, masalah dalam hubungan, atau pengaruh pengobatan medis.
Sayangnya, rasa sakit yang ditimbulkan vaginismus sekunder dapat bertahan bahkan setelah penyakit yang menjadi penyebabnya sembuh. Ini karena tubuh Anda sudah terbiasa merespon hubungan seksual dengan cara yang menimbulkan adanya vaginismus sekunder.
Vaginismus Global
Jika kedua tipe vaginismus sebelumnya terjadi ketika melakukan penetrasi vaginal, vaginismus global ini tidak dipicu karena aktivitas lain. Dengan kata lain, penyakit Miss V ini bisa muncul secara tiba-tiba di setiap kesempatan. Sudah jelas jika kondisi ini akan sangat terasa menyiksa bagi penderitanya.
Vaginismus Situasional
Vaginismus situasional hanya akan dialami wanita pada situasi-situasi tertentu. Pada saat melakukan hubungan intim, wanita tidak akan merasakan sakit apapun, tetapi pada aktivitas tertentu seperti memakai pembalut atau kondom wanita, rasa sakit akan datang,
Vaginismus bisa dideteksi dari gejala-gejalanya. Setelah Anda mengenal tipe-tipe vaginismus ini, kenali juga tanda-tanda vaginismus ini:
-
Kesulitan Bernapas dan Kejang Otot
Wanita yang mengalami vaginismus akan mendapatkan gejala kesulitan bernapas. Pada umumnya, kesulitan bernapas ini akan dibarengi dengan kejang otot. Bagian otot yang kejang biasanya di sekitar punggung atau kaki.
-
Nyeri Saat Memakai Pembalut dan Pemeriksaan Ginekologis
Ketika Anda memakai pembalut atau menjalani pemeriksaan ginekologis, Anda merasa bahwa otot-otot di sekitar vagina terasa tegang. Bahkan, tak jarang jika ketegangan otot ini juga dibarengi dengan rasa sakit.
-
Kesulitan Saat Penetrasi
Vaginismus tidak mempengaruhi gairah bercinta Anda. Namun, Anda akan mengalami kesulitan saat penetrasi.
Ketika pasangan hendak memulai penetrasi vaginal, penis tidak bisa memasuki saluran vagina dan Anda pun akan merasa sakit di sekitar vagina. Kalaupun pada akhirnya penis berhasil masuk, Anda tetap merasakan sakit selama hubungan intim berlangsung.
Baca juga:Â Vagina Terasa Perih saat Berhubungan Intim? Mungkin Ini Penyebabnya
-
Disfungsi Seksual
Meskipun vaginismus tidak mempengaruhi gairah seksual secara langsung, tapi rasa sakit yang ditimbulkan oleh penyakit miss VÂ ini bisa membuat penderitanya merasa trauma dan akhirnya kehilangan keinginan untuk bersenggama. Alhasil, kondisi tersebut akan membawa penderitanya mengalami disfungsi seksual.
Baca juga:Â Memahami Disfungsi Seksual Pada Wanita
Setelah mengenal tipe dan gejala vaginismus, Anda mungkin lega mengetahui bahwa vaginismus mungkin bukan penyakit yang mengancam nyawa, tapi dampaknya sangat besar dalam kehidupan seksual penderitanya.
Jadi, temui dokter spesialis kulit dan kelamin jika Anda mengalami gejala-gejala vaginismus di atas.