Kehamilan dan kelahiran adalah momen-momen yang ditunggu oleh setiap pasangan yang telah menikah, tak terkecuali mereka yang dalam program keluarga berencana. Untuk mewujudkan keluarga berencana, perencanaan atau program kehamilan menjadi hal yang esensial karena memiliki dampak besar bagi terwujudnya hal tersebut. Lantas, apa sajakah manfaat dari perencanaan kehamilan bagi program keluarga berencana.
KELUARGA berencana, atau sering disingkat KB, tentu menjadi istilah yang sudah tidak asing lagi di telinga. Program keluarga berencana atau KB merupakan program dari pemerintah, dalam hal ini BKKBN, untuk mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan cara menyarankan pasangan menikah untuk memiliki anak tidak lebih dari dua orang. Program KB tidak hanya diterapkan di negara-negara berkembang dan berpenduduk banyak seperti Indonesia, tetapi juga di banyak negara lainnya di dunia.
Dalam mewujudkan program keluarga berencana, tentu terdapat beberapa hal yang patut diperhatikan, salah satunya perencanaan program kehamilan. Program kehamilan diperlukan untuk mempersiapkan mental dan fisik pasangan sebelum kehamilan terjadi. Melihat manfaat yang dimiliki oleh program perencanaan kehamilan, sudah seharusnya program ini diambil oleh para calon ayah dan ibu.
APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN PROGRAM HAMIL?
Program kehamilan atau perencanaan kehamilan adalah program untuk mempersiapkan fisik dan mental dari calon ayah dan ibu terkait kehamilan dan kelahiran yang sehat. Para calon orang tua dapat berkonsultasi mengenai program hamil dengan dokter atau konsultan kandungan. Selama menjalani program ini, baik calon ayah dan calon ibu akan mendapatkan panduan mengenai hal-hal yang dianjurkan dan tidak boleh dilakukan demi mencapai kehamilan. Selain itu, pasangan calon orang tua akan mendapatkan informasi mengenai hal-hal yang dapat terjadi selama masa kehamilan, misalnya perubahan fisik dan emosi, sehingga pasangan tersebut lebih siap ketika hal tersebut terjadi pada masa kehamilan.
Program kehamilan juga bermanfaat dalam pengaturan finansial keluarga karena pasangan dapat memperkirakan kapan waktu yang tepat untuk menabung dan menyiapkan biaya kehamilan, kelahiran, hingga biaya tumbuh kembang si calon bayi. Selain itu, para calon orang tua juga dapat mengambil asuransi sebagai rencana finansial jangka panjang.
Sebelum melakukan program kehamilan, hal pertama yang harus dipastikan adalah kesiapan pasangan untuk memiliki anak dan calon orang tua, baik fisik maupun mental. Anak adalah tanggung jawab yang besar bagi orang tua, baik dalam hal mendidik maupun biaya. Jika tidak siap, kelahiran anak justru akan menambah stres bagi orang tuanya. Untuk itu, pasangan harus memiliki kesiapan fisik dan mental sebelum memiliki seorang anak. Selain meminimalkan terjadinya stres sebelum dan pascakehamilan, kesiapan fisik dan mental calon orang tua akan meningkatkan perkembangan dan kesehatan dari calon janin.Â
HAL APA SAJA YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PERENCANAAN KEHAMILAN?
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan atau program hamil antara lain perubahan gaya hidup, hal yang harus dihindari selama program hamil, waktu yang tepat untuk meninggalkan kontrasepsi, masa subur, serta konsultasi ke psikolog. Perubahan gaya hidup meliputi konsumsi makanan bergizi, konsumsi suplemen dan multivitamin, menjauhi rokok dan alkohol, serta menghindari konsumsi obat-obatan tertentu yang dapat berbahaya bagi kehamilan. Bagi calon ibu, konsumsi makanan bergizi, suplemen, dan multivitamin sangat disarankan. Sebaliknya, calon ibu dilarang untuk menghindari konsumsi makanan yang dapat berbahaya bagi calon janin, seperti daging mentah, jenis ikan tertentu, dan keju lunak. Calon ibu juga dapat merencanakan diet selama kehamilan untuk menghindari risiko obesitas dan mendapatkan gizi seimbang selama kehamilan. Tentunya diet ini tidak dapat dilakukan sembarangan dan harus diawasi oleh dokter.
Selain rokok, alkohol, dan obat-obatan tertentu, hal lain yang harus dihindari oleh pasangan dalam program hamil adalah radiasi dan paparan zat berbahaya lainnya, misalnya anestesi dan pestisida. Radiasi dan paparan zat-zat tersebut sangat merugikan bagi kondisi kesuburan dan kesehatan dari calon orang tua.
Masalah kontrasepsi juga menjadi hal yang patut diperhatikan. Jika sebelum program hamil pasangan calon orang tua terbiasa menggunakan kontrasepsi, bukan berarti pasangan tersebut disarankan untuk langsung hamil sesaat setelah meninggalkan kontrasepsi. Dokter kandungan biasanya menyarankan pasangan calon orang tua untuk menunggu paling tidak tiga kali masa menstruasi setelah penggunaan alat kontrasepsi, misalnya pil KB, dihentikan. Tindakan ini dilakukan untuk menjamin keselamatan dan kesehatan dari calon ibu dan calon janin.
Masa subur adalah hal esensial lain dalam program kehamilan. Para calon orang tua dapat mengecek kapan sajakah masa subur mereka terjadi. Penyebabnya adalah melakukan hubungan intim pada masa subur akan meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan. Namun, jika pasangan tak kunjung hamil setelah setahun lebih mencoba, sangat disarankan bagi pasangan tersebut untuk memeriksakan kondisi kesuburan mereka kepada dokter demi mendapatkan penanganan yang tepat dan efisien.
Hal terakhir yang harus diperhatikan selama program hamil adalah konsultasi ke psikolog. Konsultasi ke psikolog dapat dilakukan dua kali, yakni sebelum program hamil dimulai dan selama program hamil berlangsung. Konsultasi sebelum program hamil bermanfaat untuk memastikan kesiapan calon orang tua untuk memiliki anak. Sementara itu, konsultasi selama program berlangsung memiliki manfaat untuk memonitor kondisi fisik mental pasangan, khususnya calon ibu, terutama jika pasangan tersebut memiliki riwayat hipertensi, epilepsi, dan diabetes. Selain itu, masa konsultasi juga menjadi waktu yang tepat bagi pasangan untuk mendapatkan vaksin demi mencegah beberapa penyakit, misalnya hepatitis B dan tetanus.
Â