Potong kuku selain membuat penampilan Anda terlihat rapih dan bersih juga dapat menghindarkan Anda dari berbagai penyakit. Memotong kuku merupakan fitrah manusia dalam usahanya merawat pemberian dari Sang Pencipta. Ada pahala yang menanti bila Anda mengerjakan sunnah fitrah tersebut. Kemudian mengapa Islam membatasi tempo potong kuku agar tidak melebihi batas 40 hari?
KEBERSIHAN dapat meningkatkan kualitas kesehatan menjadi lebih baik. Karena beragam penyakit seringkali muncul akibat kurangnya perhatian terhadap kebersihan tubuh. Bagian telapak tangan termasuk jari adalah anggota tubuh yang paling sering mengalami kontak langsung dengan sumber bakteri. Permukaan kulit telapak tangan terutama daerah tersembunyi di bawah kuku memang telah terbukti menjadi sarang berkembang biaknya kuman penyakit. Islam yang menjunjung nilai-nilai kebersihan dan kesucian, menjadikan pahala sunnah dengan menjaga kebersihan anggota badan. Bahkan ada klausul ibadah tidak akan sah apabila masih ada najis yang masih menempel di badan. Salah satu bagian dari tindakan kebersihan tersebut adalah dengan memotong kuku. Ajaran islam juga menganjurkan manusia baik pria atau wanita untuk memotong kuku. Lalu mengapa Islam membatasi waktu potong kuku sebelum 40 hari? Adakah hikmah dibalik anjuran tersebut?
Memotong Kuku Termasuk Fitrah Manusia
Memotong kuku adalah salah satu fitrah manusia yang bernilai sunnah. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Saw. riwayat Imam Bukhari dan Muslim yang bersumber dari Abu Hurairah RA. Bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Ada lima macam fitrah, yaitu: Khitan, mencukur bulu kemaluan, momotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak.” (HR. Bukhari no. 5891 dan Muslim no. 258)
Kemudian hadits dari Aisyah RA. Rasulullah SAW bersabda: “Ada sepuluh macam fitrah. Yaitu memotong kumis, memelihara jenggot, bersiwak, istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung), memotong kuku, membasuh persendian, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, istinja’ (cebok) dengan air.” Zakaria berkata bahwa Mu’shob berkata, ”Aku lupa yang ke sepuluh, aku merasa yang ke sepuluh adalah berkumur.” (HR. Muslim no. 261, Abu Daud no. 52, At-Tirmidzi no. 29906, An-Nasa’i 8/152, Ibnu Majah no. 293)
Hadits di atas menunjukkan bahwa melakukan tindakan tersebut merupakan bagian dari fitrah manusia, yang telah Allah anugrahkan kepada seluruh umat manusia. Hal ini juga mendorong mereka untuk melakukan perbuatan dan menunjukkan kualitas terbaik sebagai manusia. Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa memotong kuku dimaksudkan agar kuku tetap pendek dan terjaga kebersihannya sehingga mencegah kotoran masuk dan berkumpul di bawah kuku yang panjang.
Batas Waktu yang Dianjurkan Nabi Saw. untuk Memotong Kuku
Dianjurkan untuk memotong kuku dalam kurun waktu atau sebelum 40 hari berdasarkan riwayat dari Anas bin Malik RA. Ia berkata, “Kami telah diberi tempo dalam memotong kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, dan mencukur bulu kemaluan jangan dibiarkan sampai lebih dari 40 malam.” (HR. Muslim no. 258 dan Ibnu Majah no. 295)
Al-Imam an-Nawawi mengatakan bahwa makna hadits tersebut adalah tidak boleh meninggalkan perbuatan tersebut (memotong kuku, dsb.) melebihi 40 hari. Rasulullah SAW bukanlah menetapkan waktu agar membiarkan kuku, rambut ketiak, dan rambut kemaluan tumbuh dahulu selama 40 hari baru kemudian dipotong. Al-Imam asy-Syaukani berpendapat bahwa pendapat terpilih adalah dibatasi 40 hari sebagaimana batasan tempo dari Rasulullah SAW. Jadi, tidak boleh membiarkan kuku dan lain-lain tumbuh sampai melewati batas 40 hari. Kesimpulannya adalah memanjangkan kuku adalah perbuatan yang menyalahi sunnah Rasul, hukumnya adalah makruh. Bahkan sangat dimakruhkan bila kuku belum dipotong lewat dari 40 hari, sampai sebagian ulama ada yang mengharamkannya.
Selain Sunnah, Memotong Kuku Dapat Menghindarkan Anda dari Berbagai Penyakit
Kuku merupakan tempat berkumpulnya berbagai macam kuman dan bakteri. Bakteri yang sering ditemukan di lapisan kuku adalah keluarga dari enterobacteriaceae, meliputi bakteri E.coli dan Salmonela yang paling umum dijumpai pada permukaan yang kotor. Bakteri dan kuman tersebut akan berkembang dengan baik di celah-celah kuku Anda. Seseorang yang tidak merawat kebersihan kukunya berpotensi terkena penyakit diare karena bakteri yang masuk dan menginfeksi usus. Memotong kuku juga menghindarkan Anda dari Paronychia atau biasa dikenal dengan cantengan. Kuku yang panjang dapat membuat lecet kulit di sekitar kuku dan menjadi tempat masuknya bakteri, baik di permukaan kulit maupun di bawah kuku. Penyakit ini terjadi karena infeksi kulit di sekeliling kuku yang akan menimbulkan luka maupun lecet pada bagian kulit jari. Kulit disekitar kuku akan membengkak disertai nanah, berwarna merah dan terasa nyeri.
1 komentar
mantap jiwa