Mengupas masalah seks menjadi hal yang tidak ada habisnya. Setiap orang memiliki visi tersendiri tentang seks. Namun, bagaimanakah seks yang ideal dan sehat jika dilihat dari kacamata profesional? Berikut ini adalah pandangan tentang seks sehat dari psikolog seksual Indonesia, Zoya Amirin.
SEKS menjadi salah satu kunci utama untuk menjaga keharmonisan di antara pasangan. Selain memberikan kenikmatan bagi pihak yang melakukannya, seks juga memiliki banyak manfaat, mulai dari kesehatan hingga memperpanjang umur seseorang. Tak heran jika banyak orang yang tergila-gila dengan seks. Sayangnya, tidak semua orang mengetahui cara berhubungan intim secara sehat. Kata sehat di sini bukan berarti sehat dalam artian medis, seperti menggunakan alat pengaman untuk mencegah penyakit seksual menular, melainkan sehat dalam artian emosi. Ya, seks sehat adalah seks yang mengutamakan kepuasan batin dan kebahagiaan dari orang yang melakukannya.
Menurut Zoya Amirin, psikolog seksual Indonesia, ada beberapa cara untuk menciptakan seks secara sehat. Berikut adalah cara-cara dari Zoya Amirin untuk menciptakan seks sehat antara Anda dan Si Dia.
Have Fun with Your Partner
Mencoba berbagai variasi dan gaya bercinta memang menggoda. Namun, jika Anda dan Si Dia tidak nyaman untuk mencoba berbagai gaya bercinta dalam satu waktu, berperilaku nakal dan menggoda, atau melakukan eksperimen lainnya dalam berhubungan intim, you don’t have to do it. Lakukanlah hal-hal yang menyenangkan Anda dan pasangan.
“Kalau mengikuti tips posisi begini, gaya begitu, dan sederet saran lainnya, bisa-bisa jadi makin lemas. Jangan menjadikan tips untuk berhubungan seks yang sehat sebagai beban atau peer,” ungkap Zoya.
Kepuasan dan kebahagiaan pasangan adalah yang utama ketika berbicara tentang urusan ranjang.Tidak ada larangan untuk bereksperimen dalam seks. Namun, sejalan dengan yang diungkapkan Zoya, jika Anda dan Si Dia gagal dalam bereksperimen, jangan jadikan hal tersebut sebagai beban. Tertawa dan bersenang-senang saat berhubungan intim jauh lebih baik dibandingkan memaksakan diri untuk menciptakan seks yang panas, namun memberi tekanan pada diri Anda dan pasangan.
Fokus pada Pasangan
Saat melakukan hubungan intim dengan pasangan, Anda harus berfokus sepenuhnya pada Si Dia. Zoya menyebutkan bahwa setiap individu memiliki kepekaan emosi terhadap pasangannya. Jika seseorang melakukan hubungan intim, namun hati dan pikirannya tidak tertuju pada pasangannya, pasangannya akan merasa diabaikan dan tersakiti. Contoh sederhana adalah mengecek ponsel untuk urusan pekerjaan ketika melakukan seks. Seks dan dunia luar, seperti pekerjaan dan masalah lainnya, adalah dua hal yang tidak boleh dicampuradukkan. Oleh sebab itu, tetaplah fokus dan utamakan pasangan Anda saat sedang bercinta.
Memberikan Ciuman
Ciuman mesra yang diberikan seseorang kepada pasangannya sangat ampuh untuk membangun mood dan menjaga hasrat seksual saat bercinta. Saat melakukan seks, Anda dapat memberikan ciuman mesra di kening, pipi, dan bibir pasangan Anda. Memberikan ciuman akan mengaktifkan hormon serotonin yang memberikan perasaan nyaman dan rileks pada diri Anda dan pasangan. Selain itu, memberikan ciuman mesra juga akan membangun kedekatan emosi antara Anda dan Si Dia.
Melakukan Kontak Mata
Kontak mata adalah salah satu cara membangun kedekatan emosi saat berhubungan intim selain berciuman. Berkomunikasi melalui kontak mata akan memberikan perasaan yang mendalam antara satu sama lainnya. Melalui kontak mata, Anda dapat menangkap sinyal atau isyarat mengenai apa yang ia inginkan dari Anda, begitu pula sebaliknya. Jika Anda dan Si Dia dapat menangkap sinyal yang diberikan satu sama lain, Anda dan Si Dia dapat sama-sama mengerti apa yang harus dilakukan sehingga kepuasan di antara Anda dan Si Dia sama-sama tercapai.
Mengubah Gaya Bercinta
Mencoba gaya bercinta yang baru juga menjadi cara ampuh untuk membangun seks yang sehat. Selain menghindari perasaan bosan akibat gaya bercinta yang itu-itu saja, mengubah gaya bercinta juga dapat menambah keintiman Anda dan pasangan. Anda dan Si Dia tidak perlu mencoba berbagai gaya bercinta dalam satu waktu. Anda dan Si Dia cukup mencoba atau mengubah gaya bercinta paling tidak sebulan sekali, atau dua bulan sekali. Kembali ke poin awal: jika Anda dan Si Dia gagal menerapkan gaya bercinta yang baru, jangan menjadikan kegagalan tersebut sebagai beban.
2 komentar
Keren2
terima kasih
my blog