Komunikasi merupakan faktor terpenting dalam menjaga hubungan antar manusia, termasuk dengan pasangan. Komunikasi yang baik merupakan pondasi bagi pasutri dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Namun tanpa disadari, saat ini masih banyak dari kita yang kurang memperhatikan cara berkomunikasi yang baik kepada pasangan.
SEMUA orang tahu bahwa komunikasi yang baik bisa menghindarkan hubungan dari keretakan. Sayangnya tidak semua orang dapat menerapkan hal tersebut ke dalam hubungan mereka. Apakah dengan selalu memberi perhatian ataupun menanyakan kabar kepada si dia sudah menunjukkan kalau kita telah menjalin komunikasi yang baik?
Perlu diketahui bahwa komunikasi yang baik bisa tercipta kalau Anda sudah memperhatikan bagaimana cara Anda dan pasangan saling berkomunikasi. Jika Anda masih melakukan hal-hal di bawah ini, berarti Anda sebaiknya perbaiki cara berkomunikasi bersama pasangan.
1. Menganggap Kalau Banyak Komunikasi Bisa Memberikan Solusi
Mungkin kita sudah sering mendengar pernyataan bahwa komunikasi yang baik adalah pondasi dari sebuah hubungan yang bahagia. Hal tersebut tidak salah, tapi untuk menciptakan kebahagiaan tidak cukup hanya mengandalkan komunikasi. Terlalu banyak bicara bisa menjadi bumerang bagi hubungan Anda.
Karena itu sebaiknya kenali lebih dalam bagaimana cara mengutarakan isi hati yang nyaman bagi kedua belah pihak. Salah satu teori psikologi menyebutkan bahwa setiap orang memiliki “bahasa cinta” yang berbeda, atau bagaimana cara orang tersebut bisa merasakan hangatnya cinta seperti contoh dengan memberikan pujian, sentuhan, quality time, dll. Oleh karena itu sebelum berkomunikasi, buatlah pasangan Anda berada dalam kondisi yang nyaman terlebih dahulu baru kemudian utarakan apa yang ingin Anda sampaikan.
2. Mengharapkan Pasangan untuk Membaca Pikiranmu
Ingat, pasanganmu bukanlah seorang peramal yang bisa membaca isi hati dan pikiranmu. Jangan sekalipun menggunakan kode-kode agar dia merespon kemudian menebak-nebak apa yang terjadi dengan diri Anda. Jadi kalau ada sesuatu yang mengganjal di hati sebaiknya ungkapkan kepada pasangan dan biarkan dia tahu apa yang sedang Anda rasakan. Tidak ada salahnya kok membiarkan pasangan tahu perasaan kita, justru hal tersebut akan membuat beban Anda sedikit ringan.
3. Tidak Berusaha untuk Menyelesaikan Masalah
Masalah rumah tangga bisa memberikan dampak positif bagi kelangsungan hubungan kalau kedua pihak bisa selalu berusaha untuk menyelesaikan dengan baik, karena dalam proses penyelesaian masalah tersebut kita jadi lebih memahami bagaimana pasangan kita sebenarnya. Namun jika salah satu dari Anda memilih untuk menghindar saat sedang menghadapi konflik, itu hanya akan mendamaikan Anda dengan pasangan dalam jangka pendek. Hal ini lama kelamaan bisa menjadi bom waktu bagi kelangsungan hubungan berdua, dan tinggal menunggu waktu saja untuk kembali meledak.
4. Saling Menyalahkan
Kebiasaan saling menyalahkan ini muncul karena adanya perasaan tak suka yang disimpan oleh kedua pihak. Apabila terjadi konflik, baik Anda maupun pasangan terbiasa untuk tidak mau mendengar dan pada akhirnya saling menyalahkan. Jika keadaan seperti ini terus berlanjut ke depannya, hal tersebut bisa menjadi pemicu masalah rumah tangga yang membuat Anda dan pasangan yang ada hanya sama-sama tertekan dan semakin tidak bisa menemukan kebahagiaan.
Pola komunikasi seperti ini tidak akan menghasilkan dialog yang konstruktif. Sebaiknya mulailah introspeksi diantara Anda berdua dan mencoba melakukan pendekatan yang berbeda. Tekanlah ego masing-masing dan mencoba untuk saling mendengarkan satu sama lain.
5. Tidak Berusaha Melihat Dari Sudut Pandang Pasangan
Saat ini, banyak pasangan yang merasa kalau komunikasi bukan bertujuan untuk memahami apa yang diutarakan oleh pasangan, namun mendengarkan hanya bertujuan untuk segera menjawab atau membalas. Hal ini tidak bisa menyelesaikan masalah seketika, justru akan semakin memperuncing suasana. Memahami pasangan dari sudut pandang dirinya memang tidak mudah, tapi jika sudah terbiasa sebenarnya hal ini tidak sesulit yang dibayangkan. Kunci agar masalah ini terselesaikan adalah tanamkan betul prinsip “berusaha memahami terlebih dahulu baru dipahami.” Jika prinsip tersebut telah dijalankan, maka dengan sendirinya komunikasi akan berjalan lebih baik dan tidak mengedepankan emosi dalam berkomunikasi.