Jatuh cinta berjuta rasanya, begitulah kata orang-orang. Jatuh cinta itu membingungkan, menakutkan, lucu, hingga menumbuhkan perasaan berbunga-bunga dan jantung berdegup kencang. All at the same time!
YANG perlu Anda pahami, bahwa ketika seseorang sedang jatuh cinta bukan hanya hati yang berperan di dalamnya, melainkan seluruh anggota tubuh juga ikut merasakan prosesnya. Jatuh cinta membuat seluruh anatomi tubuh bereaksi. Di saat cinta bersemi, terdapat berbagai reaksi kimia yang unik dialami tubuh.
Para ilmuwan telah menemukan penjelasan ilmiah bagaimana proses seseorang bisa merasakan jatuh cinta. Seorang antropolog biologi dan penulis Why We Love?, Dr. Helen Fisher menjelaskan tiga tahapan utama seseorang bisa jatuh cinta: ketertarikan, nafsu, dan perhatian. Tubuh bereaksi dengan cara tertentu pada setiap tahap berdasarkan zat kimia otak dan pelepasan berbagai hormon. Reaksi fisik tersebut juga bergantung pada kepuasan dalam hubungan romantis ini.
Banyak aspek ketika kita merasakan cinta selalu menjadi sebuah misteri. Tetapi terdapat reaksi-reaksi umum ketika seseorang sedang tertarik pada lawan jenisnya. Berikut adalah tujuh hal yang terjadi pada tubuh sekaligus tanda-tanda orang jatuh cinta:
Tubuh merasakan sensasi seperti kecanduan.
Jatuh cinta mengaktifkan salah satu area di otak yang menurut para ilmuwan area tersebut sama seperti area otak seorang pecandu kokain. Kemudian hal itu dibenarkan sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine. Para peneliti menemukan fakta bahwa sistem subkortikal dopaminergic pada otak sedang bekerja ketika sedang jatuh cinta. Hal tersebut sama dirasakan bagi seorang pecandu kokain. Ketika area ini dan daerah sekitar tersebut mulai bekerja, otak melepaskan hormon euforia termasuk dopamin, oksitosin, adrenalin, dan vasopressin.
Oksitosin dikenal sebagai “hormon cinta” karena hormon itu menyebabkan perasaan menjadi lebih hangat dan tenang. Kemudian vasopressin dapat menyebabkan perilaku seseorang menjadi lebih agresif dalam mendekati sang lawan jenis.
Jantung berdetak kencang.
Ketika Anda baru berkenalan dengan seseorang kemudian bersiap untuk mengajaknya pada kencan pertama, Anda pasti merasakan perasaan gugup. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan aliran darah menuju pusat kesenangan otak, kemudian hormon adrenalin dan norepinefrin dilepaskan ke dalam tubuh. Kedua hormon ini yang menyebabkan jantung berdetak lebih kencang dan tangan menjadi berkeringat. Hormon-hormon tersebut juga yang memunculkan sensasi kegembiraan, keinginan, dan fokus memberikan perhatian pada si dia. Ini menjelaskan proses bagaimana jantung berdetak lebih kencang ketika sedang jatuh cinta.
Hati terasa berbunga-bunga.
Banyak novel cinta yang menulis frasa “butterflies in my stomach”. Frasa tersebut menggambarkan perasaan berbunga-bunga atau berdebar-debar. Perasaan ini bisa terjadi pada saat jatuh cinta, tubuh melepaskan hormon oksitosin yang memunculkan perasaan bahagia, sekaligus perasaan cemas yang ditimbulkan dari hormon kortisol. Ketika hormon kortisol dilepaskan, tubuh akan mengalirkan pembuluh darah menuju sekitar usus Anda, yang kemudian menyebabkan mual. Oleh karena itu frasa “butterflies in my stomach” diciptakan karena perut terasa mual seakan-akan kupu-kupu masuk ke dalam perut kita.
Bola mata membesar.
Ketika seseorang sedang jatuh cinta, secara tidak sadar mata kita terlihat membesar saat melihat si dia. Pada dasarnya hal ini terjadi karena adanya hasrat dalam tubuh yang menginginkan kehadirannya. Semua perasaan gembira dan gugup menyebabkan stimulasi di sistem saraf simpatetik yang menyebabkan mata menjadi membesar.
Selalu terbayang-bayang akan dirinya.
Donatella Marazziti, seorang profesor psikiatri dan direktur laboratorium psychopharmacology di Universitas Pisa, menemukan bahwa orang-orang di awal percintaan hanya menghasilkan lebih sedikit hormon serotonin di otak mereka, dan memproduksi hormon stress lebih banyak. Marazziti mengatakan bahwa karena hormon tersebut juga menimbulkan perasaan cemas sekaligus ingin selalu berada di dekatnya, maka akan menimbulkan perilaku pada pikiran yang selalu terbayang-bayang akan si dia. Namun hormon serotonin dan hormon stress tersebut akan kembali seperti semula setelah Anda semakin lama menghabiskan waktu bersamanya.
Jatuh cinta bisa membuat seseorang menjadi bodoh.
Berkaitan dengan poin sebelumnya, jatuh cinta membuat selalu memikirkan si dia setiap saat. Bahkan sampai membuat kita seolah-olah begitu terobsesi padanya. Yang lebih parah bahwa saat jatuh cinta, manusia mengalami berkurangnya kontrol kognitif, atau bahasa gampangnya membuat orang menjadi bodoh. Semua itu terjadi sama persis dengan mereka yang mengalami sindrom Obsessive Compulsive Disorder (OCD). Jadi jangan heran kalau tiba-tiba Anda menjadi kehilangan konsentrasi saat mengerjakan sesuatu.
Cinta itu rumit.
Sebelum kita bisa tahu bagaimana kita jatuh cinta pada seseorang, tentu harus muncul rasa ketertarikan dulu kepada si dia. Tanpa adanya ketertarikan tidak mungkin terjadi jatuh cinta. Ketika seseorang mulai tertarik, bagian otak yang kemudian aktif adalah otak kiri. Sedangkan ketika sudah masuk ke tahap jatuh cinta, maka otak yang aktif berpindah ke otak kanan.
Alasan untuk tertarik sebenarnya berbeda setiap orang. Namun yang paling umum seseorang akan melihat dari segi wajah, bentuk tubuh, maupun kesamaan-kesamaan tertentu. Tetapi para ahli mengatakan sebaiknya pasangan tidak memiliki banyak kesamaan, karena akan menimbulkan perasaan bosan. Tapi jangan sampai memiliki terlalu banyak perbedaan karena akan timbul konflik yang tidak perlu. Cukup rumit, ya.
1 komentar
Cinta . Cinta itu memang unik cinta terbagi 2 cinca yg sehat dan cinta tidak sehat cinta yg sehat akan membuat orang cerdas dan cinta yg tak sehat akan membuat orang jadi bodoh contoh cinta yg tak sehat seorang remaja mencintai seorang gadis setelah sang gadis menerima cintanya apa yg jadi dia merusak gadis tersebut sehingga lepas keaslian gadis tersebut padahal selayak orang yg mencintai seharusnya menjaga merawat melindungi yg dicintainya tapi yg terjadi sebaliknya