Buah dan sayuran sarat akan nutrisi seperti antioksidan yang sangat baik untuk kesehatan Anda. Tiga vitamin antioksidan utama untuk kesehatan adalah beta-karoten, vitamin C dan vitamin E. Anda dapat mendapatkannya di dalam buah dan sayur yang berwarna-warni, terutama warna ungu, biru, merah, oranye dan warna kuning.
Beta-karotene dan karotenoid lainnya: apricot, asparagus, bit, brokoli, melon, wortel, jagung, paprika hijau, kale, mangga, lobak, collard hijau, nektarin, persik, jeruk, labu, bayam, Ubi jalar, jeruk keprok, tomat dan semangka.
Vitamin C: buah berry, brokoli, kubis brussel, melon, kembang kol, jeruk, melon, kale, kiwi, mangga, nektarin, jeruk, papaya, kacang polong salju, ubi jalar, strawberry, tomat, dan paprika kuning, merah atau hijau.
Vitamin E: brokoli (rebus), alpukat, lobak, mustard dan turnip greens, mangga, kacang-kacangan, papaya, labu, paprika merah, bayam (rebus), dan biji bunga matahari.
Makanan berikut ini juga mengandung antioksidan tinggi yang baik untuk kesehatan:
- Prunes
- Apel
- Kismis
- Plum
- Anggur merah
- Kecambah Alfalfa
- Bawang
- Terong
- Kedelai
Antioksidan lain yang dapat membantu Anda tetap sehat, antara lain:
Zinc: kerang, daging merah, unggas, kacang-kacangan, seafood, biji-bijian, beberapa sereal (periksa kembali apakah sereal mengandung zinc) dan produk dari susu.
Selenium: kacang brazil, ikan tuna, daging sapi, unggas, roti, dan biji-bijian lainnya.
Tips memasak: untuk mendapatkan manfaat terbesar dari antioksidan, makan makanan tersebut pada keadaan mentah atau yang sudah dikukus sebentar. Jangan terlalu matang atau merebusnya.
Makanan atau suplemen?
Makanan memiliki banyak nutrisi yang berbeda di dalamnya dan mereka bekerjasama. Jika Anda tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dari buah dan sayuran pada saat diet, mungkin Anda bisa mempertimbangkan untuk menambah multivitamin dari mineral.
Namun kemungkinan besar, Anda akan mendapatkan apa yang Anda inginkan dari diet Anda. Jika Anda ingin memastikan apakah Anda masih berada di dalam jalur diet yang benar, sebaiknya tanyakan pada dokter atau ahli gizi.