Kondom merupakan salah satu alat kontrasepsi paling efektif dan populer untuk mencegah kehamilan dan penularan penyakit menular seksual atau PMS. Tahukah Anda bahwa kondom telah digunakan sebagai kontrasepsi sejak abad ke-16?
KONDOM merupakan suatu alat kontrasepsi yang menyelubungi alat kelamin untuk mencegah kehamilan dan penyakit menular seksual atau PMS saat bersenggama. Kondom terbagi menjadi dua jenis, kondom pria dan kondom wanita.
Sulit untuk menentukan kapan kondom pertama digunakkan. Beberapa peneliti menyatakan bahwa orang Mesir Kuno sudah menggunakan kondom dan bahkan mereka mencelupkannya ke berbagai warna, namun bukti untuk hal ini sangatlah langka.
Pada abad ke-15, kaum sosialita kelas atas di Asia menggunakan kondom yang hanya menutupi bagian kepala penis sebagai kontrasepsi. Kondom ini terbuat dari kertas sutra yang diminyaki atau usus domba. Di Jepang, mereka menggunakan cangkang kura-kura atau tanduk hewan sebagai kondom.
Di abad ke-16, Gabriele Falloppio menulis tentang penggunaan kondom, ia menyarankan untuk menyarungi atau melapisi penis dengan kain yang dibasahi dengan bahan kimia khusus. Kain ini untuk menutupi kepala penis dan diikat dengan pita agak tidak lepas ketika digunakan.
Baca juga:Â Mitos dan Fakta Seputar Kondom
Selain kain, orang-orang di abad ke-17 pun menggunakan usus dan kandung kemih hewan sebagai kondom. Usus dan kadung kemih ini telah digunakan sejak tahun 1640-an dan digunakan untuk menutupi seluruh bagian penis.
Sejak abad ke-18, kondom telah dijual dalam berbagai kualitas dan ukuran, mulai dari yang terbuat dan kain yang telah dicampur dengan bahan kimia khusus hingga usus atau kandung kemih hewan yang telah diperhalus dengan sulfur dan larutan alkali.
Kondom ini dijual di bar, pub, barbershop, apotek, dan teater di penjuru Eropa dan Rusia. Di sekitar tahun 1800, kondom kain mulai kehilangan popularitasnya karena dirasa tidak senyaman bila menggunakan kondom dari usus atau kandung kemih hewan.
Dapatkan Sagami Kondom Original 002 dengan harga sekitar Rp 325.000; Beli di sini.
Hingga abad ke-19, kondom biasa digunakan oleh orang-orang dari kelas menengah-atas. Hal ini dikarenakan orang dari kalangan pekerja memiliki pengetahuan yang minim tentang penyakit menular seksual dan saat itu harga kondom setara dengan gaji mereka selama tujuh bulan bekerja.
Baca juga:Â Bingung Memilih Ukuran Kondom? Ini Dia Tipsnya
Pada awal abad ke-19, kontrasepsi dipromosikan untuk kalangan bawah. Sekelompok aktivis dari Inggris mempromosikan fungsi kondom sebagai kontrasepsi dan pencegah penularan penyakit seksual memalui tulisan yang disebarkan di kota-kota di Amerika Serikat.
Kondom berbahan karet pertama diproduksi pada tahun 1855 dan di akhir tahun 1850an, jenis kondom ini diproduksi secara masal.
Keuntungan dari kondom berbahan karet ini adalah dapat digunakan berkali-kali sehingga lebih ekonomis. Namun karena hanya menutupi bagian kepala penis, kondom karet ini kerap terlepas ketika digunakan.
Pada tahun 1920, lateks pertama kali ditemukan. Youngs Rubber Company merupakan yang pertama memproduksi kondom lateks. Kondom lateks mendapat sambutan baik dari konsumen karena lebih kuat dan lebih tipis.
Di Eropa, kondom lateks pertama diimpor oleh Youngs Rubber Company pada tahun 1929. Pada tahun 1932, London Rubber Company menjadi perusahaan kondom pertama di Eropa dan mengubah namanya menjadi Durex.
Dapatkan Durex Kondom Invisible dengan harga sekitar Rp 34.000; Beli di sini.
Pada Juni 1991, Condomania merupakan toko kondom pertama di Amerika Serikat dan menjadi toko yang menjual kondom secara online yang pertama pula dengan diluncurkannya situs Condomania di tahun 1995.
Hingga saat ini, industri kondom masih mendominasi dan tidak diprediksi untuk mengalami penurunan bisnis dalam jangka waktu yang sangat panjang.