Candida albicans adalah jenis jamur yang lazim ditemui di sekitar kulit manusia. Namun, bila berkembang biak di luar batas wajar, jamur ini dapat menyebabkan keputihan pada wanita. Inilah 10 fakta yang harus Anda ketahui tentang keputihan yang disebabkan oleh jamur Candida!
KEPUTIHAN pada wanita berasal dari banyak penyebab. Salah satu penyebab keputihan pada wanita adalah jamur Candida albicans. Jamur yang lazim ditemui di area sekitar mulut dan Miss VÂ ini dapat menginfeksi kulit bila berkembang biak dengan cepat. Nama infeksinya lebih sering dikenal dengan nama Candidiasis.
Bila sudah menginfeksi, jamur Candida albicans akan memunculkan rasa gatal tak terkira disertai perih yang luar biasa. Pun, lama-kelamaan akan muncul keputihan yang menggumpal seperti keju di area Miss V. Nah, masih banyak lagi seluk-beluk Candidiasis pada vagina yang perlu Anda ketahui. Inilah 10 di antaranya!
Sulit Dibedakan
Wanita cenderung sulit membedakan keputihan akibat Candidiasis dengan Bacterial Vaginosis (BV) karena simtom yang muncul hampir sama. Keduanya sama-sama memunculkan rasa gatal dan perih pada vagina. Padahal, faktor pencetus keduanya berbeda.
Bila Candidiasis disebabkan oleh jamur, BV disebabkan oleh bakteri. Menurut Journal of Obstetrics and Gynecology yang diterbitkan tahun 2002, hanya 1 dari 3 wanita yang melapor pada dokter benar-benar menderita Candidiasis.
Baca juga:Â Penyebab Keputihan dan Ciri-cirinya!
Bukan Penyakit Menular Seksual
Banyak yang mengira keputihan karena Candidiasis sebagai penyakit menular seksual. Padahal, tidak sama sekali.
Candidiasis murni muncul dari kondisi tidak seimbang dalam tubuh seseorang. Ciri-ciri keputihan akibat Candidiasis adalah rasa panas yang tinggi di sekitar vagina serta kelembaban yang mengganggu.
Jumlah Tinggi Belum Tentu Terjangkit
Salah satu cara mengobati keputihan pada wanita adalah dengan mengonsultasikannya ke dokter. Biasanya, dokter akan meminta pasien melakukan vaginal swab untuk mengecek bakteri yang ada pada cairan miss v.
Menurut penelitian, satu dari lima wanita yang melakukan vaginal swab memiliki jamur Candida dalam jumlah yang tinggi. Namun, ini tak berarti si wanita menderita Candidiasis. Selama ia tidak mengalami ciri-ciri keputihan yang menggumpal dan gatal, ia belum bisa dikatakan menderita Candidiasis.
Alarm dari Sistem Imun
Menderita Candidiasis berulang bisa jadi pertanda dari kelemahan sistem imun tubuh. AIDS, pengobatan kanker, atau transplantasi organ dapat membuat sistem imun tubuh lebih lemah dan membuat wanita rentan terhadap infeksi jamur. Penyebab keputihan lainnya dapat berasal dari kekurangan nutrisi, konsumsi antibiotik, dan stress.
Kebal Terhadap Penggunaan Obat Berulang
Infeksi jamur pada vagina biasanya dapat langsung disembuhkan dengan sekali mengonsumsi fluconazole. Obat ini dapat dikonsumsi seminggu sekali pada kasus Candidiasis berulang. Namun, hati-hati. Terlalu sering mengonsumsi obat ini bisa jadi tak mempan lagi.
Lebih Baik dengan Nystatin
Satu dari 10 kasus Candidiasis disebabkan tidak hanya oleh jamur Candida saja. Bisa jadi, ada spesies lain yang turut ikut serta. Bila sudah begini, alih-alih menggunakan obat azole, lebih baik gunakan obat nystatin.
Cegah dengan Kontrasepsi
Salah satu cara mencegah keputihan akibat Candidiasis adalah dengan alat kontrasepsi. Sebab, estrogen diperkirakan mendukung penyebaran jamur Candida. Dengan kontrasepsi, ovulasi akan berkurang sehingga penyebaran Candida ikut menurun. Ambillah program kontrasepsi dengan metode suntik progestin.
Baca juga:Â Pil KB Sebabkan Vagina Gatal?
Hati-Hati Salah Menyimpulkan
Berbeda kasus, berbeda pula penanganan. Meski jamur Candida adalah penyebab keputihan yang paling umum, Anda lebih baik tidak terburu-buru menyimpulkan. Sebab, herpes dan dermatitis terkadang memunculkan gejala yang sama. Salah penanganan dapat fatal akibatnya.
Lebih Mudah Ditangani pada Pasien Berisiko Rendah PMS
Penanganan Candidiasis kabarnya lebih mudah dilakukan pada pasien yang memiliki risiko rendah terhadap penyakit menular seksual (PMS). Namun, jangan sampai memulai penanganan sebelum Anda menerima hasil lab yang jelas. Sebaiknya, selalu konsultasikan dengan dokter kandungan langganan Anda supaya terhindar dari salah diagnosis dan penanganan.
Cegah dengan Daun Sirih
Cara mencegah keputihan salah satunya dapat dilakukan dengan daun sirih. Ya, dari sekian banyak khasiat daun sirih, salah satunya adalah mengurangi jumlah bakteri, jamur, dan protozoa di sekitar vagina.
Rebuslah daun sirih dan gunakan hasil rebusannya untuk membersihkan vagina. Untuk lebih praktisnya, Anda bisa menggunakan sabun pembersih vagina yang memiliki kandungan ekstrak sirih seperti Dr Boyke Wish Feminine Hygiene Majakani Extract.Â
Selain mengandung sirih yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan miss v, produk ini juga diperkaya dengan ekstrak manjakani yang membantu merapatkan vagina secara alami.
Dr Boyke Wish Feminine Hygiene Majakani Extract, Rp. 30,000; beli di sini
3 komentar
Hai dok, sya sdh 2 setengah tahun menikah dan sejak menikah itulah sya mngalami keputihan patogen…sya sdh periksa ke dr obgyn kata dokter saya servisitis dan menjalani lletz..tapi kenapa keputihan sya masih keluar, warnanya putih susu dan ada gumpalan2…gatal dan perih mohon solusinya terimakasih
Assalamualaikum dokter saya sekarang mengalami keputihan yang gatal, bau, mengumpal kaya keju, trus berdampak pada suamiku punya dia lecet… Jenis keputihan apa itu dokter? Obatnya apa?
Selamat malam dokter..
Saya mengalami keputihan parah ketika hamil anak kedua, setelah diperiksa di dokter kandungan lalu diobati dengan nistatin jadi mendingan tapi tidak sampai sembuh total.. Sampai setelah habis melahirkan dan nifas, keputihannya terus berlanjut meskipun tidak separah dulu. Sampai sekarang saya hamil lagi, masih juga keputihan.
Apakah keputihan saya ini bisa sembuh? ? Apa yang harus saya lakukan??